La Tahzan La Tahzan La tahzan

Life is a university for us. Let's strive for all-round success. Hidup ini tarbiyah untuk kita. Ayuh usaha untuk kejayaan dunia dan akhirat.

A Dialogue You Always Have But Never Realises  

Thursday, October 30, 2008

Dini hari ketika malam masih bersemayam, udara dingin dan mencekam, hanya yang kedengaran binatang malam. Aku terbangun, ku raih jam tangan menunjukkan pukul 3 malam.


Aku berkata : aku ingin sholat tahajud malam ini

Syaitan berkata : baru pukul 3, nanti saja, kan masih ngantuk

Aku berkata : tapi aku ingin sholat tahajud lho, waktu-waktu begini

Syaitan berkata : pukul 3 lewat 30 menit kan bisa juga


Aku tertidur lagi


Aku berkata : astaghfirullah, hari sudah pukul 4 aku ingin sholat tahajud

Syaitan berkata : tanggung, tidur saja, kan mata masih mengantuk dan badan masih lemas

Aku berkata : tapi aku ingin tahajud, sebentar lagi shubuh akan datang

Syaitan berkata : nanti saja, ntar lagi juga bisa…hehe


Aku terlelap lagi, rencana aku sholat tahajud tidak jadi.


Aku berkata : suara azan sudah terdengar ya ?

Syaitan berkata : belum, baru ngaji di masjid sana

Aku berkata : lha, itukan azan, sejelas itu masak nggak dengar sih

Syaitan berkata : iya, tapi itukan baru azan, belum iqamat kok

Aku berkata : nanti aku tertidur lagi, nanti shubuhku telat

Syaitan berkata : ah enggak kok, ntar juga bisa bangun lagi

Aku berkata : tahajud aku nggak jadi lho, ntar Shubuh juga lewat bisa bahaya kan

Syaitan berkata : santai aja, nggak pa-pa kok, masjid kan dekat bisa aja setelah iqamat baru berangkat, lagian dirumah juga bisa sholat kok…..hehe


Aku ngorok lagi, akhirnya sholat shubuh berjamaah di masjid-pun aku gagal


Aku berkata : ya Allah, aku kesiangan lagi, udah pukul berapa nih, pukul 5 lewat 30, Astaghfirullah, Shubuh telat lagi………duh……….diri…

Syaitan berkata : hahahaha, biasa lah, sekali-kali

Aku berkata : awas loe ya, ntar ku jitak kepal loe, gara-gara loe gue telat shubuh


Aku masih duduk di sajadah dalam penyesalan, kenapa sholat shubuh ku terlambat


Syaitan berkata : hallo kawan, lagi ngapain neh ?? kok kayak orang nyesel gitu ?

Aku berkata : siapa kawan loe, emangnya loe siapa ? gue bukan teman loe, loe aja nyang ngaku-ngaku teman gue

Syaitan berkata : kamu kan udah nurutin kata gue, berarti loe kawan gue….hehe

Aku berkata : pergi sana, aku ingin berzikir dan berdoa

Syaitan berkata : lha, jangan sewot gitu dong, hari kan udah siang, mana siap-siap pergi kerja lagi, nggak usah aja deh zikir dan doanya, kan zikir dijalan juga bisa ato dimana aja kan bisa juga tuh zikir ama doanya….hehe

Aku berkata : dasar penggoda kau, udah pergi sana !

Syaitan berkata : lha, wong cuman ngasih tau aja, kok malah marah ?


Pagi ini ku berangkat pergi kerja dengan bermuram durja.


Syaitan berkata : kenapa teman, kok kayak orang abis kehilangan sesuatu aja

Aku berkata : emang iya !!, gue kehilangan sholat tahajud tadi malam, lalu ketinggalan sholat shubuh di masjid, malah telat sholat shubuh, di rumah lagi, siapa yang nggak sedih

Syaitan berkata : tenang saja, besok-besok juga bisa kok di perbaiki, kan kali ini aja..

Aku berkata : tapi inikan saya nyang rugi, kesempatan tadi malam kan nggak bisa di jemput lagi

Syaitan berkata : ya udah, sekarang yang penting hilangkan sewot mu itu. Oh ya, ada cewek cantik tuh, ngitung-ngitung ngilangin suntuk loe, liat cantik nian euy !

Aku berkata : dasar syaitan loe, goda orang trus, liat wanita cantik apalagi sampe nafsu gitu, kan dosa tau !

Syaitan berkata : lha, mumpung ada kesempatan bro, ntar menghilang lagi di tikungan jalan sana, ayo cepetan liat…

Aku berkata : tidak ! aku tak ingin nambah dosa lagi, udah tahajud enggak, shubuh telat, ngaji Qur’an pun berlalu.

Syaitan berkata : duh.. kamu ini, rugi lho nggak liat tuh cewek cakep..


Aku tetap mengendarai kendaraanku dengan tenang tak bergeming, tapi syaitan masih menemani perjalananku, hingga aku bertanya ;


Aku berkata : ngomong-ngomong kamoe ini pintar ya goda orang.

Syaitan berkata : iya dong, kan itu memang profesi gue sejak di usir dari Surga dulu.

Aku berkata : trus, gimana cara kamoe goda ulama ?

Syaitan berkata : dengan ilmunya, sifat ujub (merasa sholeh), dan popularitas

Aku berkata : goda penguasa ?

Syaitan berkata : dengan jabatannya, dia bisa berbuat sekehendak nafsunya, menzalimi orang lain, memperkaya diri, main dengan perempuan lain yang haram baginya.

Aku berkata : goda pengusaha ?

Syaitan berkata : dengan kekayaannya, dia bisa berbuat apapun, semuanya bisa dia miliki, mobil mengkilat, rumah bertingkat, cewek-cewek cakep.

Aku berkata : goda rakyat jelata ?

Syaitan berkata : dengan kemiskinannya, ia bisa menjadi engkar kepada Allah, dia akan jadi orang pengumpat, pengomel, pemalas dan mengeluhi nasib lalu bisa berakhir bunuh diri.

Aku berkata : goda orang-orang kebanyakan, orang awam gitu ?

Syaitan berkata : dengan kebodohannya (tidak mengerti dengan agama), aku akan adu domba mereka, dan mereka akan saling meng-ghibah (gosip), menyebarkan keburukan antara mereka, dan memicu permusuhan antar mereka.

Aku berkata : lantas orang yang paling kamu benci itu siapa ?

Syaitan berkata : orang yang suka ke masjid, orang yang sholeh, semua orang yang ahli ibadah, orang yang senantiasa taat kepada Allah, para da’I penyeru kepada Allah dan para pejuang dijalan Allah.

Aku berkata : lalu kamu takut sama apa ?

Syaitan berkata : aku takut dengan Ayat kursi, dan seluruh isi Qur’an dan aku paling takut juga jika orang membaca nama-nama Allah.

Aku berkata : kalau begitu, aku berlindung kepada Allah dari gangguan dan godaan dirimu yang terkutuk.


Lalu aku baca Qur’an apa saja yang aku hafal, kemudian syaitan pergi dan menghilang dari hadapanku, karena dirinya kepanasan.

AddThis Social Bookmark Button

Email this post


 

Design by Amanda @ Blogger Buster